Pabrik sepatu ternama, PT Sepatu Bata Tbk (BATA), telah menutup salah satu pabrik produksi alas kaki yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Penutupan itu terkuak dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Bata kepada otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam surat keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Hatta Tutuko selaku Corporate Secretary BATA, dia menyampaikan bahwa perusahaan sudah tidak bisa lagi menjalakan produksi di pabrik sepatu yang di Purwakarta.
“Perseroan terbatas (PT) sudah tidak bisa lagi menjalankan permintaan produksi di pabrik Purwakarta,” tutur Hatta dalam keterangannya.
Simak fakta sebenarnya pabrik Bata harus tutup total pabrik di Purwakarta:
1. Sepi Orderan Penyebab Utama Tutup Pabrik
Hatta memberitahukan kondisi pabrik tersebut sepi orderan atau permintaan produksi dari pemasok lokalnya di Indonesia. Permintaan yang sedikit membuat ongkos produksi lebih besar daripada pemasukan, hal ini menjadi penyebab utama pabrik harus terpaksa ditutup.
“Dikarenakan permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun dan kapasitas produksi pabrik yang jauh melebihi kebutuhan yang bisa diterima secara berkepanjangan dari pemasuk lokal di Indonesia,” tutur Hatta.
Dia menambahkan bahwa perusahaan sudah melakukan berbagai cara untuk mempertahankan operasional semua pabrik produksi termasuk sepatu di Purwakarta.
tetapi di tengah kerugian perusahaan dan tantangan industri alas kaki yang semakin banyak perusahaan tidak mampu lagi mempertahankan pabrik tersebut untuk tetap dibuka.
“PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai cara selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat,” tambah Hatta.
2. Rugi Semakin Tinggi
Bata beberapa tahun belakangan sedang dirundung masalah keuangan, ditambah sejak pandemi Covid-19, perusahaan masih mencatat minum pada kinerja keuangannya. Kerugian ini naik sampai 75,83% atau sekitar Rp 81,12 miliar dari tahun sebelumnya.
Sedangkan pendapatan dari total penjualan selama tahun 2023 mengalami penurunan 5,2% menjadi Rp 609,61 miliar. Kemudian biaya usah menjadi Rp 380,55 miliar, turun tipis 0,74% dari tahun sebelumnya.
Aset perusahan juga tercatat makin minim, terjadi penurunan sebesar 19,10%. Di tahun 2022 tercatat aset Bata mencapai Rp 724 miliar menjadi hanya Rp 585,73 miliar di tahun 2023.
3. Perusahaan Asal Ceko
Selama ini mungkin ada yang belum mengetahui asal dari merk Bata adalah asli produk lokal. Bata adalah perusahaan asing asal Republik Ceko. Nama lengkap perusahaan alas kaki ini adalah T&A Bata Shoe Company dan terdaftar di Zlin, Republik Ceko. Pendirinya merupakan warga negara Ceko, Tomas Bata dan beberapa saudaranya.
Perusahan ini sudah terbentuk dari tahun 1894. Kesuksesan besar Bata pertama kali adalah usai mendapatkan orderan sepatu tentara Austro-Hongaria. Total mereka memproduksi sebanyak 50.000 buah sepatu sepanjang perang tersebut.